Sabtu, 17 Desember 2011

cerpen versiku

Si Dodol Vs. Si Cuek
Sejak kejadian itu aku merasa hidupku tak berarti lagi. Setiap hidupku tak ada semangat yang kurasakan. Hari-hariku selalu dipenuhi wajah murung dan kesal. Setiap hari sepulang sekolah aku selalu mengurung diri di kamar. Mengingat kejadian putus hubunganku dengan Rangga aku selalu sedih dan aku berharap hal itu tak muncul dibenakku kembali.

“Nayla!!” Panggil mama sambil mengetok pintu kamarku
Aku tersentak dari lamunanku.
“Iya ma..” jawabku kaget
“Makan dulu sayang udah waktunya makan malam, udah di tunggu papa sama adek di bawah” rayu mama.
“Bentar ma, masih males makan. Mama makan aja duluan” jawabku malas

Aku selalu makan tengah malam sebelum tidur. Mama selalu memaksaku makan tepat waktu karena mama lihat pekerjaanku selalu melamun dan berdiam diri di kamar. Semua itu kulakukan karena aku merasa kehilangan orang yang aku sayang. Aku merasa terpuruk.

Di Sekolah

“hay kak” sapa Bayu.
“yaa..” jawabku malas
Bayu adalah adik kelasku. Dia kelas 1 SMA dan aku sekarang duduk di kelas 3 SMA. Kali ini aku selalu menanggapi sapaan orang-orang dengan nada cuek. Padahal sebelumnya aku selalu menyapa orang-orang dengan ceria.
“kak, denger-denger kakak habis putus sama kak Rangga ya ?” Tanya Bayu
Pertanyaan itu membuatku kesal dan teringat lagi dengan hal yang buruk itu.
“ya, seperti yang kamu dengar” jawabku santai
“ow bener ya, maaf ya kak kalau aku membuat kakak sedih dengan pertanyaan itu. Aku cuma mau memastikan aja itu gosip atau fakta” tanya Bayu cengengesan.
“ya itu benar dan bukan gosip dan aku gak sedih kok biasa aja kali” jawabku mengelak dari perasaanku sejujurnya.

Saat istirahat aku dan teman-teman duduk di kantin sekolah dan tiba-tiba Bayu menghampiriku dan meminta teman-teman untuk pergi. Aku  meminta mereka untuk meninggalkan kami berdua. Aku merasa aneh dengan sikap Bayu
“kenapa bay” tanyaku heran
“gini kak, kakak kan jurusan IPS, aku punya tugas ekonomi, aku kesulitan ngerjainnya, kakak bisa bantu aku kan?” jawab Bayu merayu
“ow aku gak bisa bay” jawabku meragukan tawaran Bayu
“ayolah kak, cobak aja ini kan pelajaran kelas satu” Bayu merengek
“okelah aku coba, tapi kalau aku gak bisa jangan diketawain ya?” kataku
“siipp kak” jawab Bayu senang

Pada saat aku mengerjakan soal Bayu kita juga bercerita tentang sesuatu yang lucu bermain tebak-tebakan, dll. Sampai aku tak bisa menahan tertawaku hingga semua seisi kantin menoleh kearahku. Aku begitu malu tapi tebakan Bayu benar-benar sangat lucu. Sesaat aku bisa lupa dengan kejadian itu aku merasa ceria seperti sedia kala. Sampai tiba-tiba aku melihat Rangga di kantin. Aku merasa terpanah dan diam sejenak tapi aku mencoba tak menghiraukan dan melanjutkan menjawab tebak-tebakan lucu dari Bayu.
“sumpah lucu banget” kataku sambil menahan tawa
“hahahaha, itu sih belum seberapa. Ayok kak kerjain lagi” pintanya
“aduhh gak bias ngerjain kalo udah ketawa kayak gini jadi gak bisa konsentrasi udah nge-blank” jawabku sambil memegang perutku yang kaku setengah mati.
“hemmm, yaudah kak gakpapa, tinggal dua nomer aja ntar aku terusin sendiri deh”
“lha pinter” jawabku lega

Setelah itu kami kembali ke kelas masing-masing dan pada saat pulang sekolah ada yang menghalangi jalanku. Dan aku tersentak melihatnya aku merasa ada dalam mimpi tiba-tiba Rangga menghampiriku dan mengajakku bicara di gazebo.
“tumben ngapain ngajak ngobrol” tanyaku sok cuek
“gakpapa, mau tanyak aja, kamu jadian ya sama Bayu?’’ tanyanya
Aku tertegun dan merasa aneh dengan pertanyaan Rangga
“hah ?? maksutmu apa?” jawabku kaget
“ya pura-pura gak tau lagi, tadi kan kamu lagi asyik-asyikan pacaran di kantin sekolah” jawabnya jutek
Aku merasa kaget dan tak menyangka dengan pertanyaan Rangga
“ohhh tadi, aku gak pacaran kali, aku kan cuma bantuin dia ngerjain tugas ekonominya” jawabku santai
“alasan lagi, ngerjain tugas tapi asyik-asyikan tertawa” jawabnya dengan nada kesal
“tunggu, aku semakin binggung dengan pertanyaanmu, kenapa jadi kamu merhatiin aku gini. Kenapa kamu mesti peduli dengan apa yang aku lakuakan sedangkan aku kan bukan pacarmu lagi” tanyaku heran
“aku aku, oke aku jujur aku gak suka kamu deket cowok lain. Apa lagi si playboy Bayu” jawabnya tegas meskipun awalnya dia malu mengatakannya.
“kenapa kamu mesti gak suka?” tanyaku semakin ingin tahu
“karena aku, aku masih suka kamu, aku gak bisa ngerelakin kamu dengan orang lain” jawab Rangga jujur dan membuatku tersentak heran.
“kamu masih suka aku?” tanyaku tak percaya
“iya, dan aku mohon kamu jangan dekat-dekat dengan cowok siapapun dan dimanapun” pintanya
“terus apa maksud kamu kalau kamu ngelarang aku kayak gini?” tanyaku sambil hatiku mulai berbunga-bunga mendengar ucapan Rangga tadi.
“aku pengen kita balikan dan pacaran kayak dulu lagi” pintanya dengan memohon
Aku sempat ragu dengan perkataan Rangga tadi tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri kalau aku masih sayang sama Rangga.
“aku gak percaya bakalan kayak gini ngga, saat kamu mutusin aku dengan alasan yang tidak jelas aku merasa terpukul aku merasa sepi dan begitu kehilangan seseorang dihatiku kamu juga cuek bangert setiap ketemu aku tapi sekarang tiba-tiba kamu datang dan bilang kamu masih sayang aku. Aneh ngga” curhatku pada Rangga
“okelah, memang aku dulu minta putus karena alas an yang gak jelas. Aku begitu emosi saat itu banyak masalah yang kuhadapi selain masalah dengan orang tuaku dan ditambah kamu yang marah-marah terus ke aku. Aku begitu pusing hingga aku tak sadar aku meminta putus sama kamu. Tapi setelah kejadian itu aku merasa kesepian tak ada yang memberiku semangat tak ada yang merhatiin aku tak ada yang bisa bikin aku senyum. Saat itu aku merasa menyesal dan butuh kamu nay” cerita rangga panjang lebar.
“maaf ya ngga kalau aku sering buat kamu kesal, maaf juga kalau aku gak bisa jadi yang terbaik buat kamu.” ucapku hingga air mataku menetes.
“nay gak pakek nangis jelek lo” kata Rangga menggoda
“aku terharu dengan ceritamu” kataku meledek
“dasar cengeng dikit-dikit nangis” ledek Rangga kembali
“he aku gak cengeng. Oh ya trus kenapa kalau kamu ngerasa butuh aku kamu malah cuek sama aku?” tanyaku masih penasaran
“soalnya aku tau kamu dekat sama Bayu aku kira kamu udah bahagia sama dia dan bisa ngelupain aku. Makannya aku menghindar dari kamu” jawab Rangga terus terang
“ohhh, trus kenapa kamu sekarang ganggu aku kalau kamu tau aku sama Bayu?” tanyaku
“ya aku pengen denger penjelasan kamu aja kamu beneran suka apa gak sama Bayu daripada aku salah faham trus” jawab Rangga
“oohhhh…..”
“dasar dodol, dari tadi gak nyambung-nyambung” jawab Rangga kesal
“ehhh aku gak dodol” jawabku marah
“gak dodol tapi tulalit” ledek Rangga

Kebiasaan kami kalau sering bersama selalu ledek-ledekan tapi hal itu yang membuat kami kompak. Dan akhirnya setelah sekian lama aku terpuruk dalam kesedian kini saatnya aku memulai hidupku yang baru dengan keceriaan disetiap waktuku. Tak ada kata kesal dan emosi yang ada hanyalah cinta.


SEKIAN-HAPPY ENDING :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar